Peter Thiel Merekrut Karyawan Dengan Cara Super

on Saturday, March 31, 2012

Bagi sebagian orang hal ini akan terasa sangat masuk akal. Peter Thiel adalah pendiri dari Paypal jebolan Sillicon Valley, masih segar diingatan kita bahwa dia adalah salah seorang investor Facebook  LinkedIn dan Zynga. Karirnya sangat cemerlang namun penuh dengan gaya berbeda dalam usahanya. Ia berpendapat bahwa pemuda yang mempunyai otak cemerlang seharusnya keluar dari universitas dan mulai bekerja dengan briliant, bukan menumpuk hutang hanya untuk sebuah gelar sarjana. Ia memang sukses dan cemerlang, namun usahanya dalam berbisnis banyak menimbulkan perdebatan di masyarakat umum.

Syarat darinya memang sangat berani karena merekrut dengan mengharuskan calon karyawannya untuk Drop Out kuliah. Dan ternyata ucapannya adalah bukti keseriusannya, hingga saat ini ia telah menggelontorkan dana sebesar $ 100.000 untuk merekrut 20 pemuda berusia dibawah 20 tahun masuk dalam lingkungan perusahaannya dan akan diikutsertakan dalam kursus yang dibimbing langsung oleh para pebisnis handal dan tokoh enterpreneur ternama.  

Salah satu orang yang telah berani mengambil keputusan ini adalah Laura Deming,. Ia memutuskan berhenti kuliah dari MIT [Massachusetts Institute of  Technology] setelah dihubungi lewat saluran telepon oleh pihak Peter Thiel. Iming-iming Rp.900 juta dan pekerjaan mumpuni membuatnya serius untuk menentukan karir hidupnya.

Dalam sebuah forum debat " The Times ," Thiel mengungkapkan bahwa Universitas tidak akan selalu menciptakan kesuksesan seseorang, dengan presentase 100 persen sukses dari sekian juta muridnya tidak akan berlaku disini. justru kreatifitasnya akan terhambat dalam ide dan pola pikir bisnis dan bayaran yang harusnya didapat selama 3-5 tahun masa kuliahnya, sudah tidak ada relevansinya lagi dalam sistem perkuliahan saat ini, cenderung tidak mengikuti perkembangan zaman dengan memakai pola case study yang menghamburkan banyak biaya, harusnya total biaya tersebut adalah bayaran dari pekerjaan berbasis proyek. kuliah saat ini terlalu dibesar-besarkan dengan asumsi pengeluaran biaya yang sangat tinggi.


"Jika Anda mempertanyakan nilai ekonomi yang didapat dari perguruan tinggi, jawabannya adalah bahwa hal itu tak ternilai harganya. Memang, belajar harus dilakukan sepanjang hidup manusia, namun teknologi juga terus berkembang dan memerlukan banyak ide dan inovasi dari para kaum muda yang sedang menguapkan kecemerlangan otak mereka " 

Chieff Paypal
Peter Thiel


Nada serupa juga ditambahkan oleh  James O’Neill, kepala Yayasan Thiel foundation dan Managing Director investasi Clarium Modal bahwa "para pemuda penuh dengan semangat dan punya jiwa pemikiran sekelas orang tua untuk masanya. Itulah yang dibutuhkan oleh dunia" ungkapnya

Namun sangat ironis jika membandingkan dengan Thiel yang notabene adalah pemegang dua gelar sarjana filosofi dan hukum Universitas Stanford, Dan belakangan ini ramai media memperdebatkan bahwa Thiel akan mengajar kelas Ilmu Komputer di bekas tempatnya kuliah. Pihak Universitas Stanford mengatakan beberapa anggota fakultas khawatir bahwa Thiel akan menggunakan kelasnya sebagai sarana perekrutan ambisinya.

Flashback sedikit kebelakang. Masih segar diingatan kita tentang film The Social Network (2010) yang menceritakan pendirian facebook, dalam film ini terlihat Mark Zuckerberg juga mengadakan sebuah kontes programming di Universitas Harvard untuk menjaring karyawan cerdas bergabung dengannya, dan kemudian ia DO. Sekilas memang tidak ada bedanya pola yang digunakan antara Thiel/Mark mencari bibit unggul.

Baiklah peluang ini terbuka bagi pemuda yang memiliki skill dan otak cemerlang. Mungkin saja Indonesia beberapa tahun kedepan akan memiliki seseorang seperti Peter Thiel/Mark Zuckerberg dan akan melakukan pola yang sama.

Atau bahkan justru andalah The Next Thiel and Mark  ^_^
Ranking: 5

{ 0 komentar... read them below or add one }

Post a Comment

 
© Youdapreneur | All Rights Reserved
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...